Wednesday, April 04, 2007

Fenomena : Pedang tak Bermata

Mau tau kondisi pemerintahan Indonesia kedepannya?
Bisa diliat dari tempat pembibitan pemerintahan tersebut.
Dulu bernama STPN setelah ada kasus terbunuhnya yunior lembaga pendidikan ini pun berganti menjadi IPDN.
Kalau ganti nama bisa merubah kebiasaan.. itu mungkin salah besar.
Seperti maling yang ganti baju, mau baju kantoran, polisi, atau baju gaul, begitu ada kesempatan teteepp maling.

Sekarang lagi hangatnya kasus kematian Clifft Muntu, sorang yang menjalani pendidikan di IPDN.
Jam 22.00 masih terlihat sehat.. beberapa jam kemudian meninggal. Udah itu mencoba di tutupi lagi dengan menyatakan dia menderita sakit lever. Tentu saja pihak keluarga Clifft membantah hal ini, wong anak sehat kok di bilang lever. Goblok bin tolol nan pandir manusia-manusia itu. Memanganya publik dan kebenaran bisa di tutupi. Kenapa bila udah salah tak mengaku salah. Dari pengamatan beberapa wartawan tubuh Clifft lebam-lebam dan bantal bekas dia berbaring ada bercak darah yang mengental. Yang begini kok di kabarkan lever.
Kabar terakhir sih Clifft dianiaya para seniornya karena datang telat ketika di panggil. Kalau benar begini kejadiannya kan... nggak bener banget.
Salah.. mungkin tapi main pukul, gaplok seenaknya... itu kan... rimba banget.

Lama kelamaan ini bisa jadi fenomena dimana aparat tidak punya nurani lagi, tak ada pembeda benar dan salah. Ehh. ada... yang benar adalah gue, yang salah adalah elo. AHH.. itu mah goblok.
wah.. posting kali ini penuh dengan caci maki... maaf.
HHHHhhhhhhhhh...
Bagaimana negeri ini bisa baik kalau yang baru calon saja sudah bertindak senafsu gue. Gue mau korupsi kek, mau motong kompas kek, mau nepotisme kek, mau gaplok kek terserah gue donk... gue aja ndak susah. yang susah kan korban nya.. ya nggak ?
Aku jadi bingung, apa yang di ajarkan di IPDN itu ?
Ilmu pemerintahan, sosial, ekonomi, nepotisme saling menguntungkan, korupsi yang aman sejahtera, Pembohong Sejati, Hukum Rimba: yang kuat yang hidup.
Memangnya nggak ada pelajaran yang sejenis budi pekerti?
Kalau tidak di ajarkan agama, apa tidak ada yang menyerempet agama dikiit aja dan akhlak?

Aku ingat sesuatu...
Kesadaran akan kebaikan tanpa kekuatan seperti batu yang masuk ke dalam air. tak berbekas.
Kekuatan tanpa akhlak agama itu seperti pedang tak bermata, siapa aja bakal terluka.

Apa mereka yang masih jadi kecambah pemimpin itu tidak sadar kalau manusia itu tak berarti apa apa di hadapan sang Pencipta. Taruh mereka di tengah lautan, aku jamin pada akhirnya mereka akan bersujud memohon menangis.
Manusia itu layaknya debu, sekali usap dengan air, mau baik, jahat, kecil, muda, tua... habis... ingat kan Tsunami aceh?
Selagi punya kekuatan di salahgunakan... tunggu saja balasannya.

Setelah mulai terkuak.. tak ada yang mengaku. mesti di selidiki dulu...
apa di lembaga itu tidak di ajarkan kejujuran, kepemimpinan?
Pemimpin yang nggak jujur... mati saja lah. Rusak bangsa di buatnya.
Setelah berbuat salah, ada baiknya bertobat, mengaku, menerima hukuman.
Apa karena mereka bisa bungkam dan yang lain tak melihat jadinya aman ?
Apa mereka tak tau kalau Yang Maha Kuasa melihat? Malaikat mencatat ?

aah.. manusia
dikasih hati minta jantung
dikasih jantung minta hati dan jantung
di kasih hati dan jantung minta empedu juga
di kasih hati, jantung dan empedu.. menyesal
andaikan.. i wish.... menyesal

Ya sudahlah,
semoga bangsa ini masih ada bibit-bibit pemimpin yang benar dan jujur
yang selalu merasa di awasi oleh Yang Maha Kuasa
yang selalu di kuatkan oleh Yang Maha Kuasa
Yang di lindungi oleh Yang Maha Kuasa.


Ampuni kesalahan kami ya Allah
Rahmati kami dengan Pemimpin yang Engkau Redo.

@nt

2 Comments:

At 19/4/07 16:11, Blogger Chika said...

wuah.... nggak nyangka dalem banget penuturan sobat yang satu ini.... salut deh..ternyata engkau sudah lebih dewasa melihat dunia :)

 
At 25/4/07 19:01, Anonymous Anonymous said...

hu hu hu..
terimakasih chika.
ini bukan soal dalem apa ndak..
tapi tidak betah melihat kondisi Indonesia.

Merdeka

 

Post a Comment

<< Home