tEntAng Ku

Pembukaan 2007

20070101

04.09

Akhirnya bangun juga. Tengah malam sebetulnya juga bangun, tapi terlalu ngantuk dan lemah untuk menggerakkan otak. Yang kuingat saat itu hanya di hp ku ada 7 sms baru. Sepertinya gejala maag yang mampir ke badan ini sudah mulai sirna. O iye, fyi neh, tgl 31 des nya maag gw ngamuk. Dari jam 2 pagi ampe siang. Tapi efeknya lama juga, sampe sekarang juga masih rada lemas.

Setelah membalas beberapa sms “Met Ton Baruuu” and sholat subuh ku siapkan sepeda kesayangan. Dari kondisi tubuh sih, masih rada lemas, tapi,,, coba coba aja.

05.00

hari masih gelap, minus sinar matahari, mungkin karena hari rada mendung juga ya. Pelan2 ku kincang (bahasa daerah gw nih, artinya ngayuh atau goes ?) sepeda. Kecepatan pun lebih lambat dari biasanya. Maklum, masih adaptasi.

Di buncit, seperti biasa, suasana pasar yang belum terlalu rame. Tak nampak suasana taon baru. Hanya ada beberapa anak muda yang pulang, dengan tampang yang lelah, bergandengan tangan. Errr yang bergandengan tangan itu muda-mudi donk, bukan …. You know…

Mampang, beberapa pasang masih nampak baik dalam berjalanan pulang atau sekedar nongkrong di halte. Terompet yang sudah rusak tergeletak di pinggir jalan.

Kuningan…. Tidak kelihatan ada bekas perayaan tahun baru. Mungkin karena di daerah ini perkantoran, bukan tempat wisata atau café, jadi tidak terpengaruh sama perayaan taon baru. Rencanaku mau lewat ambas, tapi kayakna fisik udah lumayan nih. Bahkan sepeda pada gigi yang terbesar, meski ngincangnya lambat.

Jalanan Menteng, emang pada dasarnya tempat nongkrong, jadi berserakan sampah. Mungkin bekas tahun baruan tadi malam. Beberapa pasang masih nongkrong. Yahh.. biasa lah. Dari sini mengarah ke Tugu Tani dan mengarah ke Monas.

Monas, sepertinya rame betul tadi malam. Dalam seputaran monas, terlihat masih banyak orang, beberapa gerombol yang masih melek. Karena di sini paling rame, maka banyak ekspresi yang bisa di lihat. Dari capek, ngantuk, lelah, boring, mesra, sebal, bahagia, ada di sini. Mungkin bagi mereka pergantian tahun ini punya arti penting. Bagi ku hanya gelap yang akan berganti terang lagi, seperti biasa aja, Cuma tahunnya dig anti dari 6 jadi 7. Sebetulnya beberapa teman sih menawarkan ngumpul bareng untuk taon baruan, tapi badan rongsokan ini di tempeli penyakit di saat yang tepat. Jadi ndak bisa kemana-mana. Ups.. Kembali ke monas. Satu lagi catatan, kertas koran dimana mana. Berhamburan di taman monas. Dan sepagi itu petugas kebersihan sudah sibuk mengangkuti sampah-sampah yang di buat oleh para pengunjung dadakan itu. Beberapa pengunjung sepertinya enggan untuk pergi dari taman itu, sepertinya tadi malam mengalami malam yang indah dan enggan untuk beranjak. Mungkin ada yang berpikir… andai waktu dapat berhenti, saat ini, di tempat ini. Mengapa ramai sekali? Mungkin karena moment tahun baru menjadi alas an bagi anak rumahan untuk bisa keluar rumah, begadang semaleman ama yayank nya. Khan jarang2 bisa 12 jam di saat matahari menghilang bersama yayank.

Sudirman. Biasanya banyak sepeda berseliweran. Tapi hari ini tidak sampai 10 sepeda. Kayaknya sih, pas minggu kemarin (31 des) mereka udah pada kelayapan di sini. Di saat gw sakit… n mesti sholat Idul Adha. Suasana tahun baru juga kelihatan, beberapa gerombol anak muda berjalan dengan santai. Hanya saja,tak ada sampah. Lumayan juga.

Terpesat ke arah Blok M, dengan kecepatan yang sudah menurun. Prapanca, masuk ke Kemang dengan cafenya. Di kemang masih ada aktifitas pergantian tahun. Manusia2 masih melek menghadapi makanan/minuman, dengan tontonan/musik yang keras. Ahh suasana café, kapan matinya ye? Tinggalkan mereka.

Akhianya masuk bungur, dan… itu dia yang ku cari. Gerobak makanan. BUBUR AYAM.

Ahh.. lumayan, sarapan bubur ayam. Sekalian jaga kondisi. Enyak jugaaa.

Terimakasih buat Desty, Ina, Mel, Chika yang masih inget gw saat pergantian tahun.

Dan buat Lia juga, yang masih sempat memperhatikan kesehatan gw saat pergantian tahun.

At the End,… Selamat Tahun Baru 2007. Tingkatkan semangat untuk mencapai tujuan.

posted by Semut 007 @ 3:24 PM